Rindu dengan kampung halaman, tentunya sudah biasa kita rasakan. Apalagi yang berstatus anak rantau. Rindu dengan suasana rumah, rindu dengan lingkungan yang sudah membesarkan kita. Namun, seringkali rindu tidak bisa langsung dituntaskan. Lantas, apa yang harus dilakukan? Salah satu caranya adalah dengan bernostalgia atau mengingat peristiwa-peristiwa manis yang pernah dialami pada masa lalu.
Baru-baru ini saya baru saja menuntaskan satu dua rindu saya. Rindu pada kampung halaman dan rindu pada posko KKN dengan hanya mengunjungi sebuah kelurahan, tepatnya kelurahan Tallo yang terdapat di Kecamatan Tallo (pula).
Saya mengunjungi sebuah rumah di kelurahan tersebut (rumah temannya teman saya). Teman saya ingin meminjam buku untuk keperluan mengajarnya dan jadilah saya menemaninya. Perjalanan pun kami lakukan sebelum maghrib supaya pulangnya tidak kemalaman. Dari Jalan Pampang ke kelurahan Tallo tidak memakan waktu yang lama karena kecepatan teman saya dalam membawa motor bisa dibilang lumayan cepat. Berbeda jika saya yang mengemudikan motor.
Kami pun sampai di rumah temannya teman saya setelah melalui beberapa lorong yang lumayan sempit. Sore-sore seperti biasa pemandangan yang disuguhkan di tepi lorong adalah ibu-ibu yang asyik mengobrol sambil mengawasi anak-anaknya bermain. Tentunya, harus hati-hati ketika melaju di jalanan lorong dengan kondisi seperti itu. Satu dua ibu-ibu menyapa teman saya dengan ramah. Sesampai di rumah temannya teman saya, Bapak temannya teman saya langsung mempersilakan kami masuk dan duduk di sebuah kursi plastik. Tidak lama setelah itu (inilah yang saya tunggu-tunggu) ibu temannya teman saya menyuguhkan minuman. Betapa senang saya saat itu karena memang saya sedang haus setelah menempuh perjalanan dengan cuaca panasnya Makassar. Tentu saja, saya langsung menyeruput minuman yang disajikan, nikmat sekali.
Hal inilah yang membuat saya kembali rindu pada kampung halaman saya. Di kampung, ketika berjalan kaki, kita akan disapa, ditanyai mau kemana atau dari mana, dan ditawari singgah di rumah orang tersebut. Ketika singgah di rumah orang, kita juga akan disuguhkan minuman ditambah penganan (kalau ada).
Hal tersebut juga mirip dengan yang saya alami ketika KKN. Lokasi KKN saya adalah di Kelurahan Buloa dan juga masih termasuk salah satu bagian dari Kecamatan Tallo. Lebih tepatnya Kelurahan Buloa adalah tetangga dari Kelurahan Tallo. Dulu, ketika berjalan-jalan ke lorong-lorong, saya juga mendapati kondisi tepi jalan yang dipenuhi warga terutama ibu-ibu yang mencari kutu, bersenda gurau dengan tetangga sambil mengamati anak-anak mereka bermain, dan melempar senyum atau bahkan menyapa ketika saya dan teman-teman KKN saya lewat. Ketika singgah di rumah salah satu warga, kami juga disuguhkan teh atau minuman berwarna lainnya.
Dengan mengunjungi satu tempat, saya bisa merasakan kehangatan kampung halaman dan lokasi KKN. Rindu saya pun lunas dan tuntas.