Kata-kata selalu punya dua sisi,sisi negatif dan sisi positif, bergantung yang mendengar memaknainya. Jika kata-kata dianggap sebagai tantangan atau pemacu untuk menjadi lebih baik berarti kata-kata tersebut dipandang sebagai sisi yang positif. Akan tetapi, jika kata-kata tersebut dianggap sebagai celaan atau hinaan berarti itu dipandang dari sisi negatif.
Kebanyakan (dari kita) memandang kata-kata yang menunjukkan kelemahan diartikan sebagai hinaan. Orang yang mendengarnya pun akan tersinggung dan langsung mengomentari perkataan kita. Jika berlarut-larut dan tidak ada yang mau mengalah, terjadilah pertengkaran.
Sebenarnya, jika ingin menyampaikan kelemahan seseorang tentunya haruslah disertai dengan solusi, itulah pengertian kritik sebenarnya. Kemudian, si yang dikritik juga harus bisa melihat perkataan tersebut dari sisi yang lebih luas. Bukan hanya melihat dari sisi yang negatif. Pasti jika kita memandang kata-kata (yang menunjukkan kelemahan) tersebut dari sisi positif,
reaksinya akan berbeda tentunya.
Semalam, ada kejadian yang menempatkan saya sebagai orang yang memberikan hinaan, terlebih memberi hinaan terhadap pekerjaan orang tersebut. Namun, saya tidak pernah berpikir dan tidak berhak menghina pekerjaan orang lain. Mungkin, perkataan saya dilihat dari sisi negatif. Alhasil, saya dipandang meremehkan dan menghina. Saya pun tidak membenarkan diri saya karena saya memberikan kritik tidak disertai dengan solusi. Akan tetapi, saya hanya ingin kata-kata saya dipandang dari sisi positif. Sama halnya, saya memandang kata-kata orang lain. Namun, tentunya saya tidak bisa menyamakan cara pandang saya dengan orang lain.
Dunia terlalu luas untuk pemikiran sempit kita, guys.