Kali pertama mengikuti Regional Conference oleh Sophie Paris dengan tema Dare to Change. Acara ini dihadiri oleh Bruno Hasson CEO and Founder Sophie Paris, Gregory Fauvet (EVP Sales & Marketing) dan Deasy Rahayu (VP Sales & Training). Salah satu acara keren yang pernah saya ikuti. Pak Bruno membuat yang tidak yakin menjadi yakin untuk sukses lewat ceritanya membangun Sophie 20 tahun lalu.

Ramai. Suasana di luar Ballroom Maraja sebelum acara dimulai

Gate telah dibuka pukul 11.00 Wita. Sudah banyak ibu-ibu yang ada di luar ballroom, ada yang makan, ada yang sedang melihat-lihat tas, sepatu, dan dompet. Beberapa terlihat sedang berpose di photobooth, ada juga melihat-lihat produk kecantikan karena tak hanya fokus pada tas, Sophie sudah merambah dunia kecantikan. Acara baru dimulai pukul 13.00 WITA setelah ketiganya hadir di Maraja Ballroom Hotel Sahid. Peserta yang hadir disuguhkan dengan tari empat etnis.

Setelah pembukaan dengan tari empat etnis, Gregory Fauvet dan Deasy Rahayu sebagai EVP Sales & Marketing Sophie dan VP Sales & Training naik ke atas panggung. Gregory Fauvet menjelaskan bahwa Sophie Paris melakukan perubahan, yaitu penjualan 100 % online (daring). Mengingat sekarang adalah dunia digital. Setiap orang terhubung dengan yang lain berkat jaringan internet. Inilah yang dimanfaatkan oleh Sophie. Sebuah terobosan untuk tetap hadir di mana pun dan kapan pun. Jadi, para member dipermudah tentunya dalam menjalankan bisnis. Caranya cukup dengan scan kode QR pada setiap barang yang ada di katalog dan posting di sosial media.

Giliran Mbak Deasy Rahayu menjelaskan beberapa keuntungan yang akan didapatkan jika jadi member baru. Apa saja? Jika berbelanja sebesar Rp175.000,00 akan dapat katalog Sophie Paris. Belanja Rp500.000,00 dapat business kid. Belanja Rp700.000,00 dapat hadiah program member baru sebesar Rp300.000,00 dan belanja Rp750.000,00 dapat produk eksklusif seharga Rp350.000,00. Banyak  ya keuntungannya. Selain itu, untuk daftar sebagai member baru juga bisa dilakukan lewat SMS. Mbak Deasy pun membagikan tas dan dompet yang ada di katalog Sophie yang baru lho. Tapi, hanya dua orang yang mengunggah produk Sophie lewat scan QR dan membagikannya ke sosial media.

Bruno Hasson, CEO & Founder Sophie Paris, berbagi cerita perjalanan merintis Sophie Paris

Selanjutnya, ada Pak Bruno nih menceritakan perjalanannya merintis bisnisnya. Bruno Hasson di awal kariernya hanya memiliki lima buah tas untuk dijual. Ia pajang di meja bundar dan diatur sedemikian rupa agar ciamik. Hal itu terlihat pada slide yang ditampilkan. “Saya juga gak punya modal Bu, tapi saya punya semangat,” ujar Pak Bruno ketika mendapat banyak keluhan tentang orang-orang yang tak punya modal untuk berbisnis. Beliau juga menekankan bahwa semangat juga adalah hal penting dalam mewujudkan kesuksesan berbisnis. Jika 20 tahun lalu, Pak Bruno hanya punya lima tas, kini perusahaan yang dirintisnya sudah menjual 50 juta tas di tiga negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, Sophie sudah punya tujuh gedung di Jakarta dan gudang 20.000 m di belakang bandara Soekarno-Hatta.

Tak pelit berbagi ilmu, Pak Bruno Hasson membagikan tiga kunci sukses di Sophie. Apa saja?

a. Percaya Diri. Percaya diri dulu bahwa bisa untuk sukses karena punya kemampuan. Jadi, jika diremehkan pun tidak akan gentar. Seperti Susan Boyle yang mengikuti Britain Got Talent. Susan dicibir dan dipandang sebelah mata oleh penonton saat itu. Bahkan juri pun begitu. Namun, ia berhasil membuktikan bahwa ia memiliki suara yang bagus. Finally, ia mendapatkan standing applause dari penonton. Video tersebut diperlihatkan oleh Pak Bruno agar yakin pada diri sendiri bahwa kita punya kemampuan.

b. Jadi Duta. Sebagai orang yang berbisnis barang, tentu saja harus menjadi duta agar pembeli yakin bahwa yang dijual memiliki kualitas yang bagus karena kita sebagai penjual turut memakainya. “ Jadi, jika ingin produk Sophie dibeli berarti yang jual harus pakai juga dong,” kata Pak Bruno.

c. Memanfaatkan teknologi. Ini tips terakhir nih. Karena zaman sudah berubah menjadi era digital. Sebagai pelaku usaha tentu harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dalam mengembangkan usaha pastinya. Terampil memainkan gadget, memiliki akun facebook, instagram, atau media sosial lain.

Bruno Hasson menjelaskan strategi Sophie bertahan dalam dunia bisnis

Menghadapi era digital yang memungkinkan persaingan terjadi lebih banyak tentu Sophie Paris harus punya strategi untuk bertahan. Apa saja? Brand Sophie sudah banyak dikenal orang. Selain itu, Sophie mengedepankan kualitas dan kreativitas. Terbukti, setiap sebulan sekali Sophie mengganti desain produknya. The last but not least, memanfaatkan teknologi. Tahun ini Sophie melakukan revolusioner dengan sistem daring agar memungkinkan berbelanja di mana dan kapan saja. Yang spesial pula dari sophie adalah Sophie mengajak orang bekerja dengan cara kolektif bukan dengan kompetisi.

Touch of Pink. Dresscode para blogger pada acara Dare to Change

Acara yang keren dan memotivasi tentunya. Jadi, berbisnis tak hanya butuh modal, tapi butuh semangat, percaya diri, kreativitas, dan punya barang yang berkualitas. Thank you Sophie.